Today, a friend gave me this nice article about building habits and one of fundamental habits is writing. Before reading the article I already had planned to write more since I had felt how hard it is to explain something to other person when I did not write as many as usual. This is a paragraph which really had me. This gave me a clear explanation why I should start to write more~
If reading allows you to inhabit other people’s minds for a brief period of time, learning to write well is like cleaning your house before the guests come over — it forces you to learn how to structure your thoughts more coherently, string together rational arguments, and tell stories in cogent and insightful ways. But not only that, it makes youa better and more insightful thinker. As Flannery O’Connor said, “I don’t know what I think until I write it down.”
Minggu lalu saya sempat ngide buat bikin agenda mingguan yaitu kulineran yang kemudian saya beri nama Saturday Delicate Eating. Kulineran ini bukan hal yang baru saya lakuin, sebelum ini saya dan ka Emil bikin proyek Cerita Makan. Proyek Cerita Makan dimulai tahun lalu, targetnya adalah nyobain 100 tempat makan baru, mulai dari tempat makan kaki lima sampai yang agak mahal (tapi yang masih rasional lah ya). 100 tempat makan udah tercapai dong dan proyek iseng ini masih kita lanjutin karena masih banyak tempat makan yang patut dicoba haha 😋😋😋
Saturday Delicate Eating berawal dari perubahan jadwal hidup saya yang tadinya kuliah banyak jam kosongnya, sekarang udah lulus, kerja sampai maghrib. Mau ga mau waktu buat refreshing, kulineran juga mesti disesuaikan. Saturday Delicate Eating ini ceritanya buat refreshing dan buat mengeksplorasi tempat-tempat makan baru, biar ga bosan karena ada hal baru yang dicoba setiap minggu~ Selain itu juga biar saya bisa bikin blog post mingguan, biar saya belajar nulis lagi 😁 Dan karena saya lagi belajar nulis lagi, jangan harap tulisan saya tentang kulineran ini secanggih food blogger lainnya ya, anggap aja posting tentang Saturday Delicate Eating ini semacam weekly report 😂 Btw, nama Saturday Delicate Eating ini terinspirasi dari komik Toriko yang bercerita tentang dunia makanan juga 😁
delicate
1 : pleasing to the senses:a: generally pleasant <the climate’s delicate, the air most sweet — Shakespeare>b: pleasing to the sense of taste or smell especially in a mild or subtle way <a delicatearoma><a robust wine will dominate delicate dishes>c: marked by daintiness or charm of color, lines, or proportions <a delicate floral print><an ample tear trilled down her delicate cheek — Shakespeare>d: marked by fineness of structure, workmanship, or texture <a delicate tracery><a delicate lace> (http://www.merriam-webster.com/dictionary/delicate)
Mom’s Bakery Bandung
Di sini saya pesan croissant sandwich dengan smoked beef dan untuk minumnya pesan matcha dingin. Ini penampilannya~
Ka Emil juga memesan menu yang sama, tapi ga pakai sayuran. Croissant-nya enak 😋😋😋
Buat yang tertarik makan di sana bisa cek ig-nya Mom’s Bakery (@momsbakeryindonesia)
Apakah akan ke Mom’s Bakery lagi? Yes! Pengen cobain menu lainnya 😋😋😋
Picco Cafe
Picco cafe ini letaknya ga terlalu jauh dari Mom’s Bakery, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Niatnya ke sini buat ngerjain dokumen sih haha jadi pesannya cuma makanan ringan dan jus. Makanan ringan yang dipesan yaitu French Fries with gravy and cheese. Menu ini enak dan french fries-nya dibuat dari kentang utuh (bukan kentang shoestring yang dijual di supermarket). Kentangnya sendiri, tanpa gravy & cheese aja udah enak rasanya. Sayangnya saya ga sempat foto makanannya haha.
Kenapa memilih tempat ini? Awalnya tau dari rekomendasi ka Aris, lalu ternyata tempatnya nyaman, ada sofanya, dan ber-AC (Bandung lagi panas banget hari itu).
Interiornya menarik 😍
Salah satu dekorasi dengan Picco sebagai karakternya 😎
Oke, sekian dulu cerita dari Saturday Delicate Eating kali ini 😊
Ini postingan pertama saya setelah wisuda ya? Ngomong-ngomong tentang wisuda, kali ini saya mau membahas kehidupan pasca kuliah.
Ketika urusan perkuliahan sudah beres, maka muncul pertanyaan: apa yang akan dilakukan berikutnya? Ada yang memilih bekerja, lanjut S2, atau mungkin mau buat usaha sendiri. Zaman sekarang udah banyak pilihannya. Namun, di postingan kali ini saya mau bercerita tentang keputusan saya memilih Bandung sebagai tempat menjalani kehidupan pasca kuliah. Mungkin ada yang penasaran, kenapa ga langsung S2? Ya karena saya belum siap aja buat S2, kalau ditanya pengen sih pengen (butuh malah, harus), tapi ya belum waktunya kalau buat saya, masih ingin memperbanyak pengalaman dan portfolio (S2 yang saya pengen menilai dari portfolio juga soalnya). Lagipula, alasan saya buat lanjut S2 masih sebatas karena saya merasa ilmu saya masih kurang di bidang itu (di Indonesia belum ada jurusan yang khusus ngebahas bidang tsb., kalau di luar negeri ya udah jadi jurusan tersendiri). Saya belum bisa jawab dengan jelas kalau ditanya mau berkontribusi apa nanti dengan ilmunya 😐 Kalau pun terpaksa jawab, jawabannya mungkin belum spesifik 😀
Hal tersebut membuat saya memilih untuk kerja terlebih dahulu baru kemudian sekolah S2. Lalu, kerja di mana? Jakarta, Bandung, atau yang lainnya? Berbeda dari kebanyakan teman-teman saya yang mencari kerja di Jakarta, saya sejak sebelum lulus sudah memikirkan untuk bekerja di Bandung. Alasannya karena sudah nyaman dengan kehidupan di Bandung. Dengan memilih tinggal di Bandung, saya merasa bisa lebih banyak melakukan hal lain aja selain kerja, misalnya ambil les bahasa, renang lebih sering, sekedar lebih banyak waktu untuk membaca atau mengerjakan hobi. Hal-hal tersebut sayangnya, sulit dilakukan kalau saya bekerja di Jakarta yang mengharuskan saya berangkat jam 6 dari rumah lalu baru sampai rumah lagi mungkin jam 9 atau jam 10. Waktunya habis di jalan, buat saya kayak gitu ga terlalu menyenangkan haha. Selain itu, Bandung dan Bekasi cuma perlu waktu tempuh 2 jam, bisa lah kalau akhir pekan pulang ke rumah (kayak pas di IC, tiap minggu PP Serpong-Bekasi).
Alasan yang lebih besar lagi yaitu saya bisa sering-sering berenang kalau di Bandung, ga cuma ketika akhir pekan hehe. Saya sadar kalau olahraga itu penting banget dimasukin ke rutinitas. Begitu sebulan ga olahraga, saya jadi gampang radang tenggorokan atau flu. Efek olahraga ini juga buat jangka panjang, biar bisa beraktivitas dengan sehat terus sampai nanti-nanti. Ditambah lagi di zaman sekarang makanan yang dimakan udah macem-macem, ga tau sehat atau ngganya, jadi sangat sangat perlu diimbangi dengan olahraga.
Oke, sekian dulu tulisan saya kali ini. Terima kasih sudah membaca 😊
“Anak IC tuh ya nyari (pasangan hidup)nya kalau ga sama anak IC lagi, mesti nyari yang orangnya baik banget.”
– Pak Kris, ketika reuni akbar IC 24092016
Menurut pak Kris anak IC kayak baru merasa tenang kalau dapetnya anak IC lagi, kalau pun bukan sama anak IC, orangnya pasti baik banget.
Setelah lama ga bikin postingan baru, tiba-tiba ngepost yg kayak gini haha
Hari Jum’at yang lalu, saya baru saja melakukan seminar TA (Tugas Akhir) 1. Alhamdulillah seminar berjalan lancar dan ga ada revisi besar.
Perasaan setelah seminar? Lega, pastinya, karena setengah beban berkurang dan karena bisa lanjut ke sidang.
Perasaan sebelum seminar? Campur aduk! Kadang tenang, kadang deg-degan, ditambah lagi badan sedikit capek karena ternyata dari beberapa minggu sebelumnya saya cukup hectic buat nyiapin seminar ini. Hectic juga di pikiran, sampai hampir ga bisa fokus mikirin yang lain selain TA. Dan ada hal yang bikin saya sedih di akhir pekan sebelum minggu seminar. Almarhumah nenek saya dari ayah wafat hari Sabtu. Waktu itu saya tau kalau saya ga boleh nangis, tapi karena saya ga bisa hadir di sana, rasa sedih itu semakin kekumpul dan harus dikeluarkan. Akhirnya saya ketemu Madam Taqiyya terus cerita tentang hal tersebut biar lebih lega walaupun sedihnya masih tersisa, tapi harus kuat dan memperbanyak kiriman doa.
Mulai deg-degan di H-2 seminar. Terus, saya diberi saran dari ka Emil buat nulisin 10 pertanyaan yang kira-kira bakal ditanyain penguji. Beberapa jam kemudian, saya bilang tambah deg-degan, terus PR nulisin pertanyaannya ditambah jadi 25. Pas menjelang isya saya tulis pertanyaan-pertanyaannya, tapi cuma dapet 18 dan ga tau lagi bakal ditanya apa. Alhamdulillah pas sesi pertanyaan ada pertanyaan yang sama dengan daftar pertanyaan yang saya buat, jadinya bisa menjawab dengan tenang.
Malam hari sebelum hari H tiba-tiba saya ngerasa kurang enak badan, padahal masih jam 7. Kayaknya efek begadang beberapa hari sebelumnya (yap, saya ga bisa yang namanya begadang di atas jam 11). Bahkan jam setengah 8 malam ditelepon orang tua aja saya kayaknya jawab dengan setengah sadar deh… Alhamdulillah bisa bangun pagi dan udah membaik.
Lesson learned dari seminar kali ini adalah:
Bikin slide presentasi ga perlu banyak-banyak
Bagian studi literatur ga perlu banyak-banyak, perbanyak bagian analisis dan perancangan yang jadi bahasan utama TA
Siapin daftar pertanyaan, kalau masih grogi, tambah lagi daftar pertanyaan yang mungkin ditanya sama penguji
Berdoa, perbanyak ibadah
Telepon keluarga, ini jadi suntikan semangat banget dan sangat menenangkan (efek keluarga banget lah dua ini)
Dapet chat dari bapak kalimatnya “Bismillah. Ga usah takut dek..” yang sangat meredam grogi hehe. (soalnya kalimatnya seolah-olah lagi mau naik wahana di dufan)
Menanamkan ide di pikiran “Seminar itu pengujian”, dari pengujian ini kita dapat menilai sendiri, pekerjaan TA kita udah sebagus apa sih atau ada masukan apa ya yang bisa bikin TA ini makin bagus. Bukan “Seminar untuk dapat nilai”, karena yaa menurut saya bukan itu tujuan sebenarnya seminar.
Proses pengujian di seminar bisa bagus pasti juga karena proses yang dilakuin selama ini dalam pembuatan TAnya juga dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kerja keras tidak akan mengkhianati~
Jaga kesehatan, makan yang cukup, jangan sampai ga fit. Makan yang enak-enak juga boleh~ asal jangan seenaknya (misal makan makanan yang bikin radang)
Hmm, ini dulu sepertinya. Semoga bermanfaat bagi kalian-kalian yang butuh tips seminar wkwkw. Ini self note buat saya juga sih buat persiapan sidang.
Terima kasih untuk doanya, hadiahnya, dan yang udah mau nonton di seminar kali ini. Doakan saya dimudahkan dalam persiapan sidang, sidang, dan pasca sidang ya hehe.
Achievement of the day (sebenernya hari Kamis, tapi lupa ngeblog hehe) adalah membawa barang-barang ini dengan travel lalu dilanjut naik angkot ke kosan sendirian. ????????
Barang bawaannya cukup banyak karena barang yang dibawa buat mudik kemarin lumayan banyak, belum lagi oleh-oleh dan asupan gizi yang dibawain dari rumah ????????????
Akhirnya saya kembali menulis lagi di sini setelah 23 hari tidak memposting apa-apa, hufft~
Sebelumnya, mohon maaf lahir & batin. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang terjadi :))
Karena ga bikin kartu lebaran, jadi pajang foto keluarga pas lebaran aja ya hehe
Keluarga Besar Mbah Purwokerto, tapi belum lengkapMbah dan cucu-cucu dan cicit-cicit
Keluarga besar di Madiun
Selama kira-kira 25 hari terakhir ada kejadian apa aja ya? Hmm yang jadi highlight mungkin tentang mudik lebaran ya..
Sebelum mudik lebaran, saya di Bandung buat bimbingan dan part-time. Sama seperti para pekerja kantoran lainnya, saya juga baru libur lebaran hari Sabtu, 2 Juli 2016. Itu sekitar akhir minggu ke-3 puasa. Waktu minggu-minggu awal puasa, saya tenang dan senang-senang aja puasa di Bandung, pas udah minggu ke-tiga tiba-tiba mulai sedikit homesick karena teman-teman kosan udah pada balik, teman-teman GBC juga ternyata udah pada balik, tinggal tersisa saya dan Hime yang stay di Bandung karena kerja praktik (semangat, sist, ga boleh kayak tempe!) ????
Sama seperti kebanyakan pekerja kantoran lainnya yang libur lebaran sesuai kalender nasional, saya juga seharusnya masuk dari tanggal 11 Juli 2016. Namun, karena satu dan lain hal saya minta izin buat masuk tanggal 14 Juli atau esok hari!
Asik dong liburnya lama?
Ahaha. Asik sih, tapi capek juga ternyata. Soalnya saya baru balik sampai rumah dari perjalanan mudik pagi ini! Berangkat mudik dari tanggal 2 Juli 2016, yap di hari pertama libur. Hari Jumat, 1 Juli 2016 dijemput di Bandung (karena adik saya harus ambil ijazah juga di Bandung), Malamnya sampai Bekasi, oh ya, buka puasa di Sate Maranggi Cibungur, Purwakarta yang enak itu~ Terus besok sorenya, tanggal 2 Juli 2016, mulai perjalanan mudik dengan tujuan Purwokerto terlebih dahulu dan pakai transit di Sate Maranggi Purwakarta (lagi) buat buka puasa. Nyam nyam~
Setelah hampir 40 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Purwokerto. FYI, kalau normal, perjalanan Bekasi – Purwokerto itu cuma belasan jam. Yaps, saya terjebak macet di *apa ya itu namanya..* Prupuk! (ini setelah nanya ke ayah saya nama daerahnya apa) mulai macetnya dari hari Minggu sekitar jam 2 pagi dan masih di Prupuk juga jam 2 siangnya. Kurang paham apa yang bikin macetnya karena di sana tuh jalannya sekitar 15 kilometer lebih dan ga ada persimpangan atau lampu merah. Jadi, macetnya karena apa?
Tiba di Purwokerto hari Senin (4/7) pagi, tidur hampir seharian karena capek di jalan, bosan, pegal (padahal di mobil tidur-tidur juga) Salut sih sama semangat mudik orang-orang yang padahal udah tau bakal macet, tapi masih mudik juga ???????? Kalau kata teman dan ibu saya, buat berangkat mudik orang-orang masih semangat soalnya jarang-jarang pada bisa pulang kampung dan mumpung masih ada orang tua di kampung. Momentum.
Hari Selasa mulai bisa melakukan hal lain selain tidur (udah agak sadar) hemm saya lupa sih hari Selasa (5/7) ngapain aja hehehe. Seinget saya pagi-siang saya baca buku, tidur siang, ngerjain beberapa hal di laptop. Sorenya bantuin sedikit-sedikit buat acara buka puasa keluarga besar. Malamnya udah malam takbiran.
Hari Rabu (6/7) shalat Ied di masjid, maaf-maafan sekeluarga besar, makan opor buat sarapan, salam-salaman sama tamu yang dateng, foto-foto. Ini sampai sekitar zuhur baru habis itu sesi open house selesai. Terus saya tidur siang (makan-tidur aja kerjaannya ????) padahal saya ga kalap loh makannya, pagi sebelum shalat Ied saya makan beberapa pie susu buat mengganjal perut. Habis shalat makanin beberapa kue, lalu makan opor, terus udah. Bahkan saya ga minum fruit punch karena lagi batuk ????.
Pie Susu Bali. Mantap!
Hari Kamis (7/7) saya mengawali hari dengan…. latihan nyetir (yeay! akhirnya latihan lagi dengan ayah saya!). Kalau sebelumnya saya cuma latihan di jalan depan rumah yang jarang ada kendaraan, sekarang saya mulai ke jalan biasa yang mulai banyak kendaraan. Medan perjalanannya juga baru, medan pedesaan di kaki bukit. Seneng sih, soalnya jalanannya masih sepi meskipun ada kendaraan (yang jelas ga kayak di kota) terus jalanannya berliku-liku dan banyak tanjakan dan turunan. Pemandangannya juga bagus, masih banyak sawah-sawahnya, menenangkan banget pokoknya. Sayang lupa didokumentasikan 🙁 Dan sepertinya latihan pas itu adalah rute menyetir terjauh saya, bahkan sampai ke daerah sawah-sawah yang saya belum pernah jalan ke sana ????????????
Setelah sarapan dan beres-beres, lanjut lagi perjalanan mudik ke Madiun. Berangkat menjelang makan siang. Makan siang di Soto Sutri (ini makanan wajib dimakan kalau lagi ke Purwokerto). Tengah malam baru sampai di Solo, lalu karena lapar belum makan malam, ayah saya berhenti di nasi liwet di pinggir jalan terus makan bersama adik dan kakak saya yang udah laper juga. Saya juga belum makan sih (dan harus makan malam), tapi kalau diliat-liat dan dari pelayanannya yang lama nasi liwetnya ga begitu menarik. Akhirnya saya bilang aja mau makan McD, secara McD buka 24 jam dan rasanya ga aneh-aneh lah ya. Habis dari nasi liwet lalu ke McD di jalan Slamet Riyadi. Oh ya, ibu saya kan nyari-nyari tempat makan yang jual gudeg, tapi kayanya karena masih hari ke-dua lebaran, jadinya masih sepi yang jualan. Di McDnya rame banget dan mungkin karena itu pelayanannya jadi agak lama dan ada pesenan yang skip.
Hari Jumat (8/7) Alhamdulillah sampai di Madiun dengan selamat. Paginya seperti biasa, saya tidur lagi (sampe jam 9an kalau ga salah) buat merilekskan badan yang pegal karena berjam-jam di mobil hehehe. Bangun pun semangat karena tau bakal sarapan nasi pecel Madiun yang enak sekali. Sekitar subuh kan ditanya sama ibu saya mau nasi pecel berapa (buat didata perlu beli berapa, soalnya kalau belinya kesiangan suka udah abis) pas itu saya yang masih setengah tidur jawab mau dua bungkus, tapi pas makan paginya saya cuma makan satu hehe kayaknya perut saya mulai terbiasa dengan kapasitas perut pas puasa. Sisa hari itu saya baca buku, ngobrol-ngobrol dengan sepupu, nonton film di TV, nonton vlog. Vlog yang saya tonton adalah vlog-nya Han Yoora. Bisa dibilang ini channel vlog favorit saya yang kedua setelah vlog-nya Karlie Kloss. Tentang vlog-vlog ini mungkin bakal dibahas di postingan tersendiri ya :))
Hari Sabtu (9/7). Hari ini latihan nyetir lagi dengan medan baru yaitu Madiun, kawasannya masih sama, kawasaan pedesaan, tapi di sini jalanannya lebih rata (ga ada tanjakan turunan) dan jalannya juga masih bagus. Saya latihan dua jam, ketemu kereta odong-odong dua kali, dan ketemu mobil innova (atau avanza ya?) warna emas, berplat-B, sampai 4 kali di titik-titik jalan yang berbeda (ketahuan lagi latihan nyetir juga hihi). Yang seru dari latihan kali ini adalah… rutenya, pemandangannya, tantangannya. Secara umum, lebih menantang karena banyak jalanan sempit, terus suka ketemu mobil (bahkan truk) yang lagi parkir, jadi harus ngira-ngira bisa lewat atau ngga. Belum lagi kalau ada mas-mas yang duduk-duduk atau anak-anak kecil yang main di pinggir jalan, padahal ada teras depan rumah huhu.
Siang hari Sabtu, bersilaturahmi ke keluarga besar (sepupu, pak de bude dari ibu) lalu ke rumah mba Niken dan Mba Mega. Menjelang maghrib pulang. Malamnya karena capek, tidur. Oh ya karena pasukan cucu yang masih kecil-kecil mulai lengkap, jadinya di ruang tengah rame banget! Rame ngurusin PS 2 yang ga nyala-nyala. Udah diusahain terus tetep ga bisa udah deh mereka ga jadi main dan ruang tengah pun jadi tenang hihi Akhirnya saya nonton film edisi lebaran yang ada di TV lalu tertidur.
Hari Minggu (10/7) paginya latihan nyetir lagi, awalnya cuma mau 30 menit aja karena masih ngantuk. Eh taunya jadi dua jam karena 30 menit ngelancarin, terus satu setengah jam sisanya latihan parkir dan latihan ganti ke gigi 3 di lapangan SD. Pulang-pulang sampai keringetan dan pegel, terus mandi, siap-siap. Setelah zuhur, perjalanan ke Solo buat cari seragam batik. Yang namanya cari 12 seragam batik buat bapak-bapak itu susah banget ternyata hoho. Ke toko sana dan sini tapi ga ketemu. Akhirnya lanjut perjalanan ke Jogja, nginep di guest house punya sepupunya ibu. Senin pagi (11/7) sarapan, beres-beres, jalan ke UII buat cari informasi pendaftaran kuliah buat adik. Lalu lanjut lagi hunting seragam batik di Jogja, dan ga nemu lagi karena memang di satu toko kayanya emang stoknya terbatas deh, lumayan sih tapi liat-liat koleksi batik, cuci mata~ Lanjut beli gudeg terus jalan ke Purwokerto.
Sampai Purwokerto Selasa pagi (12/7). Siangnya jalan lagi ke Bekasi. Sampai rumah hari ini (13/7) subuh-subuh. Kalau dipikir-pikir…. lebih banyak di perjalanannya daripada di rumah mbah hahahaha. Dan di sini lah saya sedang berusaha catch up dengan pekerjaan-pekerjaan, tetapi tergiur nge-blog curhat panjang lebar ga jelas karena terinpirasi vlog-vlog yang ditonton haha. Terus pekerjaannya belum dikerjain…
Seenggaknya setelah bangun tidur hari ini saya buka laptop dan ngerjain ini itu sambil duduk (biasanya buka laptop sambil tiduran ???? ) Balik ke Bandung baru besok karena malam ini masih ada agenda silaturahmi lebaran ke keluarga calon kakak ipar. Libur lebaran ini kalau disimpulkan, lebih banyak ke acara silaturahmi keluarga, ngelancarin nyetir, ngurus sekolah adek, dan cari seragam batik hehe ????
1. Banda Neira. Pertama kali dengar di studio RGB, tapi pas itu lagi serimg dengerin Taylor Swift, dll. Musiknya bagus banget ????????????
2. Toriko. Pertama kali diceritain sama ka Emil pas tahun lalu kalau ga salah, pas Ramen House Dago masih memajang lukisan besar isi tokoh-tokoh komik di Shonen Jump ya (?) *cmiiw. Baru baca sekarang karena ada komik itu di studio RGB haha. Ceritanya ramai, saya tertarik baca karena temanya makanan hehe kalau urusan berantem-berantemnya, karena saya cewek jadi biasa aja menurut saya, masih bisa diterima lah haha. Ceritanya imajinatif banget pokoknya ????????????
Terima kasih untuk RGB yang sudah memengaruhi (secara tidak langsung) saya akan dua hal ini ????????????