Halo, semuanya!
Hari Jum’at yang lalu, saya baru saja melakukan seminar TA (Tugas Akhir) 1. Alhamdulillah seminar berjalan lancar dan ga ada revisi besar.
Perasaan setelah seminar? Lega, pastinya, karena setengah beban berkurang dan karena bisa lanjut ke sidang.
Perasaan sebelum seminar? Campur aduk! Kadang tenang, kadang deg-degan, ditambah lagi badan sedikit capek karena ternyata dari beberapa minggu sebelumnya saya cukup hectic buat nyiapin seminar ini. Hectic juga di pikiran, sampai hampir ga bisa fokus mikirin yang lain selain TA. Dan ada hal yang bikin saya sedih di akhir pekan sebelum minggu seminar. Almarhumah nenek saya dari ayah wafat hari Sabtu. Waktu itu saya tau kalau saya ga boleh nangis, tapi karena saya ga bisa hadir di sana, rasa sedih itu semakin kekumpul dan harus dikeluarkan. Akhirnya saya ketemu Madam Taqiyya terus cerita tentang hal tersebut biar lebih lega walaupun sedihnya masih tersisa, tapi harus kuat dan memperbanyak kiriman doa.
Mulai deg-degan di H-2 seminar. Terus, saya diberi saran dari ka Emil buat nulisin 10 pertanyaan yang kira-kira bakal ditanyain penguji. Beberapa jam kemudian, saya bilang tambah deg-degan, terus PR nulisin pertanyaannya ditambah jadi 25. Pas menjelang isya saya tulis pertanyaan-pertanyaannya, tapi cuma dapet 18 dan ga tau lagi bakal ditanya apa. Alhamdulillah pas sesi pertanyaan ada pertanyaan yang sama dengan daftar pertanyaan yang saya buat, jadinya bisa menjawab dengan tenang.
Malam hari sebelum hari H tiba-tiba saya ngerasa kurang enak badan, padahal masih jam 7. Kayaknya efek begadang beberapa hari sebelumnya (yap, saya ga bisa yang namanya begadang di atas jam 11). Bahkan jam setengah 8 malam ditelepon orang tua aja saya kayaknya jawab dengan setengah sadar deh… Alhamdulillah bisa bangun pagi dan udah membaik.
Lesson learned dari seminar kali ini adalah:
- Bikin slide presentasi ga perlu banyak-banyak
- Bagian studi literatur ga perlu banyak-banyak, perbanyak bagian analisis dan perancangan yang jadi bahasan utama TA
- Siapin daftar pertanyaan, kalau masih grogi, tambah lagi daftar pertanyaan yang mungkin ditanya sama penguji
- Berdoa, perbanyak ibadah
- Telepon keluarga, ini jadi suntikan semangat banget dan sangat menenangkan (efek keluarga banget lah dua ini)
- Dapet chat dari bapak kalimatnya “Bismillah. Ga usah takut dek..” yang sangat meredam grogi hehe. (soalnya kalimatnya seolah-olah lagi mau naik wahana di dufan)
- Menanamkan ide di pikiran “Seminar itu pengujian”, dari pengujian ini kita dapat menilai sendiri, pekerjaan TA kita udah sebagus apa sih atau ada masukan apa ya yang bisa bikin TA ini makin bagus. Bukan “Seminar untuk dapat nilai”, karena yaa menurut saya bukan itu tujuan sebenarnya seminar.
- Proses pengujian di seminar bisa bagus pasti juga karena proses yang dilakuin selama ini dalam pembuatan TAnya juga dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kerja keras tidak akan mengkhianati~
- Jaga kesehatan, makan yang cukup, jangan sampai ga fit. Makan yang enak-enak juga boleh~ asal jangan seenaknya (misal makan makanan yang bikin radang)
Hmm, ini dulu sepertinya. Semoga bermanfaat bagi kalian-kalian yang butuh tips seminar wkwkw. Ini self note buat saya juga sih buat persiapan sidang.
Terima kasih untuk doanya, hadiahnya, dan yang udah mau nonton di seminar kali ini. Doakan saya dimudahkan dalam persiapan sidang, sidang, dan pasca sidang ya hehe.
Terima kasih sudah membaca 🙂
2 Comments
Semangat yaa aruum! semoga dimudahkan yang selanjutnya. Btw setuju banget, TA itu yang terpenting prosesnya bukan hasilnya 🙂
Amiin makasih Dhil :))